Iklan

Iklan

,

Iklan

Erupsi Gunung Ibu, Kolom Abu Vulkanik Capai 1.000 Meter

Net
14 Jan 2025 , Januari 14, 2025 WIB Last Updated 2025-01-14T17:28:51Z
Erupsi Gunung Api Ibu, Halmahera Barat Maluku Utara

malut.net – Aktivitas vulkanik Gunung Ibu di Halmahera Barat kembali meningkat. Erupsi terjadi pada Rabu malam, 15 Januari 2025, sekitar pukul 00.22 WIT. 


Kolom abu teramati mencapai ketinggian sekitar 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 2.325 meter di atas permukaan laut. Abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal itu bergerak ke arah barat.


Menurut laporan dari Pos Pengamatan Gunung Ibu, aktivitas erupsi tersebut terekam dengan amplitudo maksimum 28 mm dan berlangsung selama 57 detik. Saat ini, Gunung Ibu berada pada status Level III (Siaga), menandakan adanya peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan.


Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius 4,5 kilometer dari kawah aktif. 


Sementara itu, sektor utara diberi radius aman hingga 6 kilometer, mengingat potensi aliran material vulkanik dari bukaan kawah yang mengarah ke wilayah tersebut.


PVMBG juga mengingatkan warga untuk menggunakan masker dan kacamata pelindung saat terjadi hujan abu guna mencegah gangguan pernapasan serta iritasi mata. 


Selain itu, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi palsu yang dapat memicu kepanikan.


Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat diminta untuk terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Ibu dan PVMBG di Bandung. 


Koordinasi ini penting untuk memantau perkembangan situasi dan merancang langkah mitigasi yang diperlukan.

Sebagai tambahan, aplikasi Magma Indonesia dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memperoleh informasi terkini seputar aktivitas vulkanik Gunung Ibu. Aplikasi ini dirancang untuk memberikan data valid dan terpercaya secara real-time.


Sebagai salah satu gunung api aktif di Maluku Utara, Gunung Ibu menjadi perhatian utama dalam upaya mitigasi bencana. 


Dengan kepatuhan masyarakat terhadap arahan resmi, diharapkan risiko bencana dapat diminimalkan, sehingga keselamatan warga sekitar tetap terjaga.

Iklan