Malut Net

Danmarnit Halbar, Ikut Tradisi Wito Oti di Desa Saria, Warga Acungkan Jempol

Danmarnit Halbar, Bripka Ansar Abdullah  bersama masyarakat melakukan tradisi Wito Oti di Desa Saria 

Malut.net, Jailolo –
Warga di Desa Saria, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, gotong royong melakukan Tradisi Wito Oti, dimana proses perahu Pajeko (kapal nelayan) turun ke laut, yang merupakan salah satu budaya warisan nenek moyang, tradisi tersebut berlangsung pada Minggu 23 Februari 2025.

Pajeko yang diturunkan itu diberi nama Kie Raha 01. Pajeko tersebut milik warga setempat yakni, Abas Mansur. Perahu yang selesai dibuat oleh pengrajinnya harus diturunkan ke laut untuk beraktivitas mencari ikan.

Untuk diketahui, bahwa Wito Oti adalah salah satu tradisi budaya peninggalan nenek moyang pelaut daerah Maluku Utara, yakni semacam peresmian saat perahu Pajeko (Kapal Nelayan) yang baru selesai dibuat untuk pertama kali diturunkan ke laut.

Pantauan awak media,untuk mendorong perahu Pajeko ke laut, harus membutuhkan banyak tenaga. Meskipun bisa menggunakan alat berat lainnya, namun di Desa Saria masih menggunakan tenaga manusia. 

Terlihat warga setempat memiliki tugas masing-masing saat menurunkan perahu. Ada yang menarik dari depan menggunakan tali tambang, ada yang menjaga tali tambang dari bagian sisi kanan dan kiri untuk menjaga keseimbangan. Sebagian yang lain juga mendorong perahu langsung menggunakan tangan.

Biasanya, untuk mendorong satu perahu dari tempat pembuatan ke laut dibutuhkan ratusan orang dewasa. Mereka akan mendorong badan perahu. Sebagian orang menarik dari depan dengan bantuan kayu sebagai relnya. 

Saat mereka bergotong royong, tiba-tiba Polairud Polda Maluku Utara, melalui Komandan Markas Unit (Danmarnit) Halmahera Barat, Bripka Ansar Abdullah datang ke Desa Saria dengan tujuan menyapa para nelayan. 

Namun, melihat kerumunan nelayan bergotong royong menurunkan perahu tersebut, dengan cepat pria yang karib disapa Anca ini langsung turun ke pinggir pantai untuk bergotong royong menurunkan perahu. 

Ansar bersama-sama dengan masyarakat mendorong perahu dari tempat pembuatan ke laut. dengan mengikuti aba-aba, sekuat tenaga Ansar bersama warga mendorong agar perahu besar lepas ke laut.

Usai menurunkan perahu, Ansar berbincang-bincang dengan para nelayan sekaligus mendengarkan keluhan mereka. 

Ansar juga mengimbau kepada nelayan agar selalu mengutamakan keselamatan saat melaut. Ia juga mengingatkan agar waspada perubahan cuaca yang tidak menentu serta memastikan alat penunjang keselamatan di laut memadai. 

"Kami juga melakukan sambang warga untuk mendulang informasi terkait situasi dan kondisi di wilayah perairan Halmahera Barat," ujarnya. 

Atas hal itu, Ansar Abdullah mendapatkan apresiasi dari warga setempat usai bergotong royong menurunkan perahu nelayan. 

Danmarnit Halbar Bripka Ansar Abdullah bersama warga Desa Saria 

Apresiasi ini datang dari Ketua Karang Taruna Soa Romdidi Desa Saria, Riski Samsudin. Menurutnya, Polairud Polda Maluku Utara telah menunjukkan hasil kinerja yang positif terhadap warga.

"Kami pikir seorang pemimpin bukanlah semata menjalankan tugas pokoknya saja, melainkan bagaimana ia mampu memberikan pencerahan kepada masyarakat, dan bisa menyapa dengan masyarakat," akunya.

Ia mengaku, ini baru pertama kali yang terjadi, dimana Bripka Ansar Abdullah selaku komandan markas unit (Marnit) Halmahera Barat mengikuti tradisi Wito Oti bersama masyarakat nelayan, tentunya ini harus menjadi contoh yang baik.

"Sosok bapak Ansar ini sangat luar biasa ini harus dijadikan contoh yang baik, dan perlu diapresiasi yang sangat dalam, tentunya kami selaku masyarakat sangat bangga dimana seorang pemimpin bisa berada di tengah tengah masyarakat," akunya.

Riski berharap, kebersamaan ini terus dijaga dan rawat dengan baik itu bersama instansi Polairud Polda Maluku Utara, dan masyarakat setempat, sebab tradisi ini memiliki makna dan arti yang sangat sangat dalam dimana anak muda harus bisa menerapkan nanti.

"Tentunya saya secara pribadi tidak mau tradisi ini Puna di tangan generasi generasi berikut nanti, sebab tradisi ini adalah peninggalan yang ditinggalkan moyang kita," harapnya.

"Kami juga berterima kasih kepada DitPolairud Polda Maluku Utara, dalam hal ini Danmarnit Halbar Bripka Ansar Abdullah dapat diberi kesehatan agar bisa menjalankan tugas dengan baik," tutupnya.


         Redaksi




Baca Juga
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak