Warga melakukan pemalangan jalan
TERNATE, Malut.net - Warga di RT 05 Kelurahan Akehuda, melakukan pemalangan jalan menuju bandara, mereka meminta Walikota Ternate, M Tauhid Soleman agar bisa turun dan melihat secara langsung Banjir di Kelurahan Akehuda, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Maluku Utara. Kamis 20 Maret 2025.
Pantauan media di lokasi tampaknya warga melakukan pemalangan jalan sehingga kendaraan yang melintasi jalan tersebut tidak bisa melewati, selain itu mobil Milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga tidak bisa masuk mengatasi pohon yang tumbang di kelurahan Akehuda.
Lurah Akehuda yang mendapatkan informasi terkait warganya melakukan pemalangan jalan, pihaknya kemudian turun ke lokasi dan meminta agar warga setempat untuk membongkar palang agar para pengendara baik roda dua maupun roda empat bisa melewati.
Lurah Kelurahan Akehuda, Farida Saleh saat ditemui wartawan dilokasi mengatakan, bahwa persoalan pemalangan jalan yang dilakukan oleh warga setempat merupakan Mis komunikasi.
"Tadi itu ada mis komunikasi, mereka palang jalan dengan maksud agar pak Walikota bisa turun dan melihat bagaimana sampai persoalan banjir ini terus menerus terjadi, tetapi kemudian saya memberikan pemahaman bahwa kalau pele (palang) jalan ini kemudian ada bantuan mobil DLH yang masuk bagaimana," terangnya.
Faridah menjelaskan, namanya juga proyek atau bantuan itu ada prosedurnya, ada langkah, dan waktu, namun, warga juga dapat memahami sehingga dibuka akses jalan tersebut.
![]() |
Lurah Akehuda saat turun ke lokasi |
"Saya juga sudah jelaskan kepada warga bahwa namanya proyek, bantuan itu ada prosedurnya ada langkah ada waktunya dan kemudian mereka bisa pahami sehingga akses jalan sudah bisa di buka," ujarnya.
Dikatakan Farida bahwa, ini tujuannya agar Walikota datang secepatnya untuk perhatikan persoalan ini, Namun baginya, persoalan banjir ini bukan tanggung jawab ke pemerintah kota saja tetapi juga ada bandara Ternate.
"Sudah rapat juga anggota dewan komisi III sudah turun, tetapi namanya proyek awal tahun ini kan belum ada pembangunan apapun jadi kita semua hanya menunggu saja,"tetapi kalau pele jalan saya tidak mau, ini kan mengganggu aktivitas lalu kemudian juga bagaimana mobil dlh mau masuk kalau pele jalan," tegasnya.
Farida berharap, kalaupun memang pertemuan dengan komisi III kemarin kemudian sudah ada proyek proyek yang di prioritaskan, bisa perhatikan Akehuda.
"Banjir di RT 5 sudah menjadi langganan dan saya juga bagian daripada korban banjir, bahkan, rumah saya juga kena banjir, saya juga bisa merasakan seperti mereka," tutupnya.